Skip to content

Pemberdayaan Disabilitas

Salah satu bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Divisi Pemberdayaan LDD-KAJ adalah pemberdayaan disabilitas. LDD melakukan pemberdayaan dengan tujuan menggali dan mengoptimalkan segala potensi kemampuan yang dimiliki oleh komunitas disabilitas agar mereka memiliki modal keahlian yang dapat dijadikan salah satu aspek pendukung aktualisasi diri, serta kemandirian hidup secara utuh. Pemberdayaan yang dilakukan meliputi: 

1. Pelatihan bahasa Inggris online. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi disabilitas dalam mengembangkan kemampuan bebahasa Inggris, guna menunjang aktivitas, belajar di sekolah, perguruan tinggi; serta di dunia kerja.

2. Pelatihan keahlian dasar hidupi. Aktifitas ini bertujuan melengkapi disabilitas dengan berbagai keahlian dasar yang dapat membantu mereka hidup secara mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Pelatihan yang diberikan adalah: baca tulis Braille, orientasi mobilitas, pelatihan HP bicara, dan bahasa isyarat.

3. Kerajinan tangan (Jahit, sulam), kelompok ini membuat bebagai macam kerajinan jahit sulam dengan berbagai variasi bentuk dan motif untuk tas, baju, taplak, pembungkus galon, celemek, taplak, pembungkus tisu dan lain-lain. Kedua, di tahun 2021, kelompok ini mulai membuat seragam untuk anak-anak usia sekolah. 

4. Temu komunitas virtual. Wadah ini memberikan ruang kepada disabilitas untuk saling berbagi pengalaman hidup; merupakan ajang untuk saling menguatkan satu sama lain dalam mengatasi masalah mereka. Biasaya acara diawali dengan seminar kecil dengan tema besar misalnya: kesehatan, pendidikan, atau motivasi psikologi yang dapat menambah wawasan dan semangat bagi disabilitas untuk secara inklusif mendekatkan diri kepada masyarakat.  

5. Usaha Backing corner, membuat berbagai makanan ringan kering dan basah. Pelatihan ini bertujuan pertama, menumbuhkan semangat mencipta lapangan pekerjaan. Kedua, hasil dari usaha tersebut dapat memenuhi dan menambah penghasilan rumah tangga mereka.

Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan akan menjadi bermakna bila terjadi perubahan perspektif yang lebih positif terhadap disabilitas . Kekurangan yang bersifat fisik tidak menghilangkan hak dan kewajibannya sebagai manusia utuh. Sangat dibutuhkan kerendahan hati dari masyarakat non-disabilitas (mayoritas), untuk memberi, menciptakan akses, ruang, kesempatan bagi teman-teman disabilitas dalam berinteraksi sosial, belajar, dan bekerja. (Harry, 5/4/21)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *