Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas maya yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet (Pannen, 1999). Penerapan virtual learning ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu antara siswa dan pengajar melalui perangkat yang tersambung dengan internet seperti komputer atau smartphone.
Pendidikan mengambil wajah baru melalui kecanggihan teknologi yang terus berkembang. Kelompok Belajar Anak (KBA) Virtual atau kelompok belajar secara daring sekarang menjadi primadona di masa pandemi Covid-19. Adapun upaya yang Divisi Pemberdayaan lakukan untuk warga dampingan LDD-KAJ adalah mendampingi kelompok belajar secara virtual setiap hari Sabtu, pukul 09.00 pagi, bersama dengan teman-teman relawan muda LDD KAJ. Melalui KBA Virtual, Divisi Pemberdayaan LDD KAJ terus berusaha untuk meningkatkan pendidikan bagi anak-anak warga dampingan agar mereka mempunyai daya saing dan dapat menjadi bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Fokus pembelajaran pada KBA Virtual tersebut terdapat pada satu mata pelajaran, yaitu Bahasa Inggris. Mata pelajaran ini dipilih sebagai pusat perhatian pengajaran kami karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang umum dipakan di dunia. Pembelajaran ini juga tidak jauh melenceng dari kurikulum yang ada pada sekolah, agar tidak terlalu menyulitkan.
Sejauh ini, KBA Virtual LDD KAJ sudah terjadi selama 4 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, terdapat satu wilayah yang mengikuti yaitu Mutiara Pitung, Jakarta Utara. Pesertanya ada 6: Nindi, Putra, Safa, Diana, Malaya, dan Winda, yang di dampingi oleh 19 Relawan muda untuk perkenalan dan icebreaking. Pada minggu kedua, wilayah peserta KBA Virtual berdambah 1, yaitu dari wilayah Muara Angke. Pada minggu ketiga, terjadi penambahan wilayah yang ikutserta dalam KBA Virtual, yaitu wilayah Rawa Elok, sehingga terdapat 3 wilayah dan 35 peserta yang mengikuti KBA tersebut. Pada minggu keempat, tidak terdapat penambahan wilayah, namun para peserta dan relawan tetap antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Para peserta sangat menikmati kegiatan tersebut. Selain mempelajari hal-hal baru, para peserta yang mayoritas berada di bangku Sekolah Dasar dapat melakukan pembelajaran sembari bermain dan menonton cuplikan-cuplikan video edukatif. Para peserta juga terlihat aktif dalam diskusi yang diadakan dalam KBA Virtual tersebut.
Melalui KBA Virtual, diharapkan agar para peserta yang mayoritas berasal dari keluarga prasejahtera, dapat mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang mencukupi. Hal ini agar kedepannya, merekapun dapat bersaing dan mencari kehidupan yang lebih layak.
Ditulis oleh: Silvi | Diedit oleh: Rafael Deo dan Aryo Pradhana