Pendidikan adalah salah satu ujung tombak perubahan sosial baik secara material maupun nonmateri. Dengan pendidikan kita dapat meraih cita cita dan juga merubah kehidupan. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan dan program program tentang pendidikan diantaranya sekolah gratis, Bantuan Oprasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan masih banyak lagi program program lainnya. Namun demikian, masih banyak diantara masyarakat umum yang belum bisa mengakses kebijakan tersebut. Banyak anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah bahkan tidak bersekolah karena kondisi ekonomi keluarga yang kekurangan.
Kondisi tersebut adalah sama seperti yang dialami Anam Bachtiar yang tinggal di Cilincing,Jakarta utara. Oleh sebab kondisi keluarga yang tidak mampu membiayai sekolah formal, maka ia terpaksa sekolah dengan mengikuti program paket B, begitupun juga dengan adik kandung Anam Bachtiar yang juga terpaksa bersekolah program paket B agar tetap bisa sekolah.
Selain itu, beberapa anak dari disabilitas netra terkendala sekolahnya karena permasalahan ekonomi keluarga. Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai pedagang kerupuk keliling dan jasa pijat rumahan ataupun keliling, seperti contohnya Ibu Yati Nurhayati yang tinggal di Perumnas 3, Kecamatan Bekasi Timur. Beliau disabilitas netra yang berprofesi sebagai jasa pijat rumahan dan juga single parent karena suami yang telah meninggal dunia. Ibu Yati Nurhayati saat ini masih membiayai anak keduanya yaitu Alfin Alfajri yang masih bersekolah di SMK Karya Guna 1 Bekasi. Sedangkan kakak kandung Alfin Alfajri yang sudah lulus sekolah, tak mampu mengambil ijazahnya karena tidak mampu dalam perihal biaya.
Oleh karena itu, Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta melalui divisi pemberdayaan khususnya bidang bantuan pendidikan “Ayo Sekolah Ayo Kuliah” menjaring relasi dengan berbagai pihak, diantaranya Yayasan Louis Braile, Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Bantargebang, para Community Leader (CL) di wilayah Marunda Cilincing, dan pihak pihak lain baik personal maupun kelompok untuk saling mendukung dalam program bantuan pendidikan tersebut. Pada saat ini anak anak yang telah mendapatkan bantuan pendidikan berupa bantuan spp sekolah sebanyak 9 anak yang tersebar di wilayah Bantargebang Bekasi dan Marunda Cilincing Jakarta Utara.
Bantuan yang diberikan merupakan dalam bentuk transfer kepada rekening sekolah yang bersangkutan, untuk menjamin efektivitas dan akurasi penggunaan dana bantuan.
artikel yang bagus!