Bapak Arifin, 95 tahun, lahir pada tanggal 15 Januari 1926 di Bukit tinggi Sumatera Barat. Ia menikah dan mempunyai dua orang anak. Di Jakarta beliau tinggal sebatang kara, istrinya meninggal 30 tahun yang lalu, satu-satunya keluarga yang masih hidup ialah putrinya yang bernama Evi Susanti, 30 tahun saat ini ia tinggal di Batam bersama suami dan dua orang anaknya.
Semasa mudanya bapak Arifin bekerja di bidang advertising sejak tahun 1960an seperti pembuatan desain reklame, dari hasil tersebut beliau sempat membeli rumah dari seorang keturunan Arab di Jl. Kebon Sirih Barat Gang 8 Jakarta Pusat. Pesatnya perkembangan zaman di bidang teknologi dan informatika komputer di dunia termasuk di Indonesia, membuat Bapak Arifin tidak mampu lagi mengikuti, akhirnya berhenti dari pekerjaan dan profesinya sebagai advertising. Oleh sebab tidak mampu lagi mengikuti perkembangan zaman di desain informatika hingga memperburuk kehidupan Bapak Arifin yang sulit mendapatkan penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Banyak orang telah beralih menggunakan jasa tekhnologi komputer dari pada desain manual seperti yang beliau kerjakan selama ini. Dengan tidak adanya income yang ia dapatkan, terpaksa Bapak Arfin harus menjual rumahnya karena tuntutan ekonomi dan kesehatan keluarganya.
Bapak Arifin tinggal di jalan bangau Jakarta Pusat, menumpaang di salah satu Gereja Kristen namun karena pandemi COVID 19 yang berkepanjangan serta diberlakukanya PSBB atas bantuan Bapak Pendeta Karel, Bapak Arifin dipindahkan ke Rumah Singgah Jl. Mt. Haryono Cipayung Jakarta timur yang di kelola oleh Ibu Cicilia Bonaventura. Bapak Arifin tinggal bersama delapan orang lainnya, pada umumnya mereka telah ditinggalkan oleh keluarganya dan ditampung di rumah singgah tersebut.
Bapak Arifin merupakan salah satu warga miskin kota dampingan Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) yang sudah puluhan tahun difasilitasi secara kusus untuk kesehatanya. Yang diberikan adalah biaya rawat jalan pengobatanya di Poliklinik Balkesmas Pratama St. Carolus.
Bersyukur dalam perjalanan pendampingan Bapak Arifin, LDD KAJ (melalui Sr. Maria. BKK) menemukan jalan keluar untuk masa depan Bapak Arifin yaitu rujukan dan perawatan lanjut untuk hari tuanya: mengkonkritkan kerjasama dengan rumah singgah Cipayung. LDD membantu dalam hal-hal tehnis supporting kebutuhan yang untuk hidup harian sebagaimana diperlukan jika dibutuhkan sesuai yang ada. Saat ini kondisinya sudah sangat tua dan kesehatanya terbatas. butuh perawatan secara intensif.
Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) untuk selanjutnya tetap melakukan pendampingan jarak jauh yang bersifat monitoring/kerjasama dengan Rumah Singgah Cipayung untuk hari tua yang lebih baik.
Semoga perjalanan hidup Bapak Arifin semakin menemukan tempat yang damai dan kerasan tinggal di rumah singgah sampai pada akhir hayatnya bersama seluruh staf Rumah Singgah Cipayung, Tuhan Memberkati.